LandasanPertama Ma'rifatullah Bagian 1 Siapa Rabb-mu, Al Mushlih (Yang Memperbaiki), Al Mudabbir (Yang Mengatur). Ini adalah makna Rabb di dalam bahasa Arab. Rabba adalah tarbiyah, yaitu memelihara, mentarbiyah, menciptakan, memberikan rezeki, mengatur kehidupan kita, menghidupkan kita, mematikan kita. Inilah makna At Tarbiyah
Jakarta - Berlomba-lomba dalam kebaikan atau dalam bahasa Arab disebut Fastabiqul khairat merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Amalan inilah yang akan memberatkan timbangan kebaikan kelak di khairat termasuk salah satu ciri dari orang yang beriman. Dikutip dari buku Sunah-sunah Kecil Berpahala Besar oleh Muhammad Safrodin, orang-orang yang beriman terbagi ke dalam tiga golongan, yaitu golongan orang yang berlomba-lomba dalam kebaikan, orang yang sedang muqtasidun, dan orang yang menganiaya diri sendiri zhalimu linafsihi.Perintah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan terdapat dalam surat Al Baqarah ayat 148. Allah SWT berfirmanوَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ - ١٤٨Artinya "Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." Al Baqarah 148Dalam Syarah Hadits Arbain Imam An-Nawawi dijelaskan, berlomba-lomba dalam menambah amal shalih ini merupakan sesuatu yang disyariatkan dan dianjurkan bagi setiap muslim. Berdasarkan riwayat Abu Dzar RA, pada zaman Rasulullah SAW, sempat terjadi persaingan di antara umat Islam dalam melakukan kebaikan. Namun, Rasulullah SAW tampak menyikapinya dengan sangat orang-orang fakir dari kalangan Muhajirin dan sebagian Anshar dengan kondisi yang sama merasa bahwa kemampuan untuk melakukan dan memperbanyak kebaikan mereka sangat terbatas karena tidak memiliki harta untuk lalu bertanya kepada Rasulullah SAW untuk mendapatkan jalan keluar. Nabi SAW paham betul ambisi dan kerinduan kaumnya itu untuk mencapai derajat tinggi di sisi Allah SWT, beliau lalu mengobati jiwa mereka dengan memperlihatkan begitu luasnya pintu-pintu SAW menjelaskan bahwa terdapat amal-amal lain yang pahalanya sama dengan orang bersedekah. Setiap orang memiliki keutamaan sesuai dengan kemampuannya. Sebagaimana firman-Nya "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." QS. Al Baqarah 286Perintah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan tertuang jelas dalam Al Quran. Berikut dalil yang menjelaskan tentang perintah serta balasan bagi orang yang berlomba-lomba dalam kebaikan, termasuk mendapatkan ampunan Allah SWT1. Surat Al Baqarah Ayat 148وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ - ١٤٨Artinya "Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." Al Baqarah 1482. Surat Al Maidah Ayat 48وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ - ٤٨Artinya "Dan Kami telah menurunkan Kitab Al-Qur'an kepadamu Muhammad dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan," QS. Al Maidah 483. Surat Al Hadid Ayat 21سَابِقُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۙ اُعِدَّتْ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖۗ ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ - ٢١Artinya "Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar." QS. Al Hadid 21 4. Surat Al Muthaffifin Ayat 22-26اِنَّ الْاَبْرَارَ لَفِيْ نَعِيْمٍۙ - ٢٢ عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ يَنْظُرُوْنَۙ - ٢٣ تَعْرِفُ فِيْ وُجُوْهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيْمِۚ - ٢٤ يُسْقَوْنَ مِنْ رَّحِيْقٍ مَّخْتُوْمٍۙ - ٢٥ خِتٰمُهٗ مِسْكٌ ۗوَفِيْ ذٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُوْنَۗ - ٢٦Artinya "Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan,mereka duduk di atas dipan-dipan melepas dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup yang penuh diberi minum dari khamar murni tidak memabukkan yang tempatnya masih dilak disegel,laknya dari kasturi. Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba." QS. Al Muthaffifin 22-26Fastabiqul khairat dapat mendatangkan sikap istiqomah dan menumbuhkan akhlak mulia bagi setiap muslim. Simak Video "Cuaca Makkah Panas, Ini Imbauan untuk Jemaah Haji Indonesia" [GambasVideo 20detik] kri/erd
Makaberlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah : 148). Dalam ayat ini Allah Swt. memerintahkan fastabiqul khairat (berlomba-lombalah atau bersegeralah dalam berbuat baik).
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Manusia merupakan makhluk Tuhan yang memiliki landasan jiwa sosial sehingga secara langsung maupun tidak langsung akan membutuhkan bantuan sesama manusia satu sama lain. Salah satu hal utama yang akan menjadikan manusia menjadi lebih berarti satu sama lain adalah dengan berbuat kebaikan. Berbuat baik merupakan kewajiban Berbuat baik sangat penting untuk kita tanamkan dalam diri kita agar dapat menjadi manusia yang lebih bermakna. Banyak sekali bentuk bentuk dari berbuat hal baik. Namun, pada dasarnya tidak ada patokan khusus dalam melakukan hal yang dapat kita pelajari dari kehidupan sehari hari. Dari keluarga, teman, bahkan orang yang belum kita kenal saja dapat memberikan motivasi dalam berbuat hal baik. Dalam lingkungan keluarga, kita akan menemukan banyak hal yang secara tidak terduga akan membawa hati kita untuk berbuat hal baik. secara tidak langsung kita akan membantu atau melakukan hal hal yang dapat menyenangkan keluarga sehingga hal tersebut membuat kita terbantu juga. Misal, kita menyapu rumah dan membantu ibu ke pasar. Sekecil apapun itu, sebuah kebaikan akan berarti dan bermakna bagi sesama. Dalam lingkungan pertemanan, seringkali kita menemukan teman kita yang sedang kesusahan dan sedang bersedih. Di satu sisi kita akan berempati tanpa disuruh. Kemudian saat kita membantu, kita akan merasa tenang dan merasa hal tersebut baik untuk dilakukan. Dalam Kitab Suci Al-Qur'an, tertulis dalam Al-Qashas, ayat 84 berikut "Barangsiapa datang dengan membawa kebaikan, maka dia akan mendapat pahala yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa datang dengan membawa kejahatan, maka orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu hanya diberi balasan seimbang dengan apa yang dahulu mereka kerjakan." Al-Qashas, ayat 84Dalam ayat tersebut, menjelaskan bahwa kebaikan akan dibalas kebaikan, sekecil apapun itu kebaikannya. Seperti membuang sampah pada tempatnya, atau menyingkirkan batu di tengah jalan. Kebaikan seperti itu sangatlah kecil, namun dapat berguna bagi lingkungan sekitar. Ketika kita membuang sampah pada tempatnya, kita tidak akan mengganggu orang lain soal sampah kita yang berserakan, selain itu lingkungan juga akan menjadi bersih, hal tersebut akan berdampak pada lingkungan yang bersih sehingga secara tidak langsung kita telah bermanfaat karena berbuat baik, walaupun dengan hal yang karena itu, kita harus berbuat baik. pada intinya, berbuat kebaikan merupakan kewajiban kita sebagai manusia. Besar atau kecil, ukuran kebaikan tidaklah penting. Penting untuk diketahui bahwa apabila kita melakukan kebaikan, maka tidak ada balsan lain kecuali kebaikan pula. Oleh karena itu, marilah kita berbuat baik sekalipun itu hal yang kecil Lihat Humaniora Selengkapnya
Bisadisimpulkan sih dalam artikel ini bahwasanya berlomba dan berkompetisi dalam mencari dunia adalah hal yang sah dan diperbolehkan. Hanya saja prinsip hidup orang beriman yang menjadi inti dari itu semua haruslah jelas. Jadi berlomba untuk kebaikan akhirat dalam kegiatan duniawi boleh jadi menjadi sebuah obat juga untuk kita sih.
- Pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih kita rasakan telah mendorong banyak orang untuk menyebarkan semangat kebaikan bagi sesama. Mereka yang tergerak hatinya memilih berbagi dengan menyisihkan sebagian dari hartanya untuk meringankan beban orang-orang yang kita harus berkorban uang, harta, waktu, dan tenaga, nyatanya berbuat kebaikan juga mendatangkan manfaat untuk diri sendiri. Salah satunya adalah meningkatnya kebahagiaan dalam diri sendiri seperti yang diungkapkan mantan anggota JKT48, Melody Laksani. Mengutip data World Happiness Report 2022, wanita berusia 30 tahun itu mengatakan bahwa berbuat kebaikan merupakan salah satu variabel yang memengaruhi tingkat kebaikan menjadi salah satu tolok ukur untuk menilai tingkat kebahagiaan selain variabel tingkat PDB, harapan hidup, sosial, kebebasan, dan korupsi. "Ini mungkin terjadi karena seseorang itu merasakan kebahagiaan dari membantu orang lain. Kaya dopamine gitu," kata Melody dalam Virtual Media Gathering ShopeeFood "Berbagi Bahagia di Bulan Berkah," Jumat 8/4/2022. Melody juga mengatakan, berbagi membuatnya lebih damai sekaligus mempercayai bahwa setiap amal baik akan mendatangkan berkah. Apalagi jika dilakukan selama bulan Ramadan, ketika orang yang berpuasa disadarkan akan pentingnya kepekaan terhadap sesama dan nilai hidup sederhana. "Kan juga dilipatgandakan pahalanya dan makin deket aja sama Tuhan," ungkap mantan member JKT48 generasi pertama ini. FastabiqulKhairat, Berlomba-lomba dalam Berbuat Kebaikan. Unknown 18:57 ISLAM. Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. 👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, حفظه لله تعالى 📗 Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah ============================ بسم اللّه الرحمن الرحيم السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه Halaqah yang ke-25 dari Silsilah Ilmiyyah Penjelasan Kitāb Al Ushūlu AtsTsalātsah wa Adillatuhā 3 Landasan utama dan dalīl-dalīlnya yang dikarang oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb bin Sulaimān At Tamimi rahimahullāh. • MENGENAL ALLĀH SUBHĀNAHU WA TA’ĀLA Beliau mengatakan ودليل النّذر قوله تعالى {یُوفُونَ بِٱلنَّذۡرِ وَیَخَافُونَ یَوۡمࣰا كَانَ شَرُّهُۥ مُسۡتَطِیرࣰا} • Dalīl Nadzar النّذر Dalīl bahwasanya nadzar adalah termasuk ibadah adalah firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla یُوفُونَ بِٱلنَّذۡرِ وَیَخَافُونَ یَوۡمࣰا كَانَ شَرُّهُۥ مُسۡتَطِیرࣰا “Mereka menyempurnakan nadzarnya dan takut pada sebuah hari dimana شرّه kejelekan pada hari tersebut menyebar” QS. Al-Insān7 Allāh Subhānahu wa Ta’āla memuji didalam ayat ini, orang-orang beriman yang mereka menyempurnakan nadzarnya. Mereka menyempurnakan nadzar dan takut apabila tidak menyempurnakan nadzar akan ditimpa kejelekan dihari kiamat. Menunjukkan bahwasanya menyempurnakan nadzar adalah perkara yang dicintai oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla, karena di dalam ayat ini Allāh Subhānahu wa Ta’āla memuji orang-orang yang menunaikan nadzarnya maksudnya nadzar untuk berbuat taat. Seseorang bernadzar untuk melakukan umrah melakukan shadaqāh misalnya, √ Menyempurnakan nadzar adalah ketaatan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla. √ Dicintai dan di ridhāi oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla. √ Wajib seseorang untuk menyempurnakan nadzar. مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيعَ اللَّهَ فَلْيُطِعْهُ “Barangsiapa menadzar untuk mentaati Allāh, maka hendaklah dia mentaati Allāh Subhānahu wa Ta’āla” Hadīts shahīh riwayat Al Bukhāri nomor 6696 Dan para ulamā menyebutkan bahwasanya nadzar atau memulai nadzar hukumnya adalah makruh, dan apabila seseorang sudah terlanjur bernadzar, maka dia wajib untuk menunaikan nadzarnya tersebut. ⇛ Memulai nadzar adalah makruh dibenci di dalam syar’iat Berdasarkan hadīts Nabi shallallāhu alayhi wa sallam إِنَّهُ لاَ يَأْتِي بِخَيْرٍ وَإِنَّمَا يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنَ الْبَخِيلِ “Sesungguhnya nadzar ini tidak mendatangkan kebaikan akan tetapi nadzar ini keluar dari orang yang bakhil.” Hadīts shahīh riwayat Muslim nomor 1639 Kenapa demikian? Karena orang yang bernadzar misalnya mengatakan, “Yā Allāh, seandainya aku lulus ujian, maka aku akan berpuasa tiga hari atau aku akan berpuasa senin kamis bulan depan.” ⇛ Artinya apabila dia lulus ujian, maka dia akan berpuasa tetapi kalau dia tidak lulus ujian maka dia tidak berpuasa. Dia tidak melakukan ketaatan tersebut kecuali apabila hajatnya dipenuhi oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan ini adalah orang yang bakhil didalam ibadahnya. Dan nasehat kita, jangan sampai kita bermudah-mudah untuk bernadzar, karena belum tentu apabila hajat kita terpenuhi, saat itu kita mampu untuk melakukan nadzar tersebut. Terkadang seseorang sakit, terkadang dia memiliki kesibukan atau disana ada keadaan kondisi yang menjadikan dia tidak bisa menunaikan nadzarnya. Seseorang beribadah kepada Allāh dan berusaha taat kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla tanpa harus bernadzar. ⇛Dan bernadzar disarankan tidak boleh di dalam kemaksiatan. Apabila seseorang bernadzar untuk berbuat maksiat, maka dia tidak boleh menunaikan nadzar tersebut. Sebagaimana sabda Nabi shallallāhu alayhi wa sallam وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعْصِيَ اَللَّهَ فَلَا يَعْصِهِ “Barangsiapa bernadzar untuk memaksiati Allāh, maka janganlah dia berbuat maksiat” Hadīts shahīh riwayat Al Bukhāri nomor 6700 Karena ada sebagian orang bernadzar untuk berbuat maksiat, seandainya terpenuhi hajat tertentu maka dia akan berjudi atau akan berzina, atau akan melakukan ini dan itu. Kalau itu adalah kemaksiatan maka tidak boleh dia menunaikan nadzarnya. Kesimpulannya adalah ⇛Nadzar adalah ibadah, tidak boleh kita serahkan nadzar ini kepada selain Allāh. Bagaimana nadzar kepada selain Allāh? Seseorang bernadzar untuk wali yang sudah meninggal, “Seandainya aku begini dan begitu niscaya aku akan menyembelih untuk wali fulān atau aku akan melakukan ini untuk wali fulān”, maka ini adalah bernadzar untuk selain Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Dan ini hukumnya adalah syirik syirik besar yang membatalkan amalan, mengeluarkan seseorang dari Islām, dan apabila dia meninggal tanpa bertaubat kepada Allāh, maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak akan mengampuni dosa itu. Dengan demikian kita sudah menyelesaikan poin yang pertama dari apa yang beliau ingin sampaikan yaitu tentang Ma’rifatullāh mengenal Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menolong kita untuk memahami agama Nya dan menolong kita untuk bisa mengamalkan apa yang kita ilmui. Wallāhu Ta’āla A’lam. وبالله التوفيق و الهداية والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته ________________________ BabII Landasan Teori Pengertian Sistem Informasi dan April 16th, 2019 - Bab II Landasan Teori 2 1 Teori Umum 2 1 1 Pengertian Sistem Informasi dan Sistem Informasi 2 1 1 1 Sistem Menurut McLeod dan Scheel 2007 p10 sistem adalah elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan Bab II Landasan Teori Theresiavera s Weblog
Landasan untuk Berbuat Kebajikan Puñña,kiriya,vatthu Definisi 223  Puñña kebajikan disebut demikian karena memperpanjang kesinambungan-seseorang’ Attano santānaṃ punanti. Tattha punāti attano kārakaṃ, pūreti cassa ajjhāsayaṃ, pujjañca bhavaṃ nibbattetīti puñño . Disebut sebagai kebajikan’ karena memurnikan batin seseorang yang melakukannya, menyempurnakan kecenderungannya dan menghasilkan kelahiran yang baik’ Vibh. A 142  Puñña,kiriya berbuat kebajikan adalah suatu perbuatan untuk menciptakan atau menjaga faktor-faktor pendukung untuk kebajikan’.  Puñña,kiriya,vatthu landasan untuk berbuat kebajikan adalah manfaat yang timbul dari Puñña,kiriya  sumber kebajikan. Apakah “Kebajikan” puñña sama dengan “kebaikan” kusala? o Kadang diartikan sama. o Sebenarnya keduanya berbeda karena “kebajikan”, sebaik apapun itu, akan tetap saja mengikat kita ke Saṃsāra, sementara kusala’ akan membawa kita keluar dari Saṃsāra. Sutta tentang Landasan untuk Berbuat Kebajikan Puñña,kiriya,vatthu Sutta Demikian telah dikatakan oleh Buddha “Wahai para bhikkhu, ada tiga landasan untuk membuat kebajikan.” “Apakah ke-3 landasan itu?” 1 Landasan untuk berbuat kebajikan melalui memberi’ Dāna mayaṃ, 2 Landasan untuk berbuat kebajikan melalui moralitas Sīla mayaṃ, 3 Landasan untuk menanam kebajikan melalui pengembangan-batin Bhāvanā mayaṃ. Seseorang harus benar-benar melatih diri dalam kebajikan – Yang membuahkan kebahagiaan yang berlangsung lama – yakni memberi dāna, perilaku yang harmonis dan mengembangkan batin yang penuh cintakasih. dānañ ca sama,cariyañ ca metta,cittañ ca bhāvaye Setelah mengembangkan tiga hal ini, kebahagiaan muncul. Seorang bijaksana terlahir di alam kebahagiaan yang bebas dari penderitaan batin. Renungan I Nidhikaṇḍa Sutta Khp. 8  Serapi dan seaman apapun harta yang dipendam memendamnya di dalam sumur dengan tujuan untuk masa depan kehidupannya tebusan, kemarahan raja, membayar hutang, sakit dll, tetap saja tidak bisa menjamin kebahagiaannya. Hartanya akan habis apabila berpindah tempat, lupa meletakkannya, naga dan yakkha mengambilnya, dicuri oleh sanak keluarga, tidak dijaga dg baik, atau buah kamma baiknya telah habis. Cara memendam harta yang terbaik gemar berdana dan memiliki moral yang baik, dapat menahan nafsu serta mempunyai pengendalian diri. Dānena sīlena saṃyamena damena ca  Inilah "Harta" yang dipendam paling sempurna, tidak mungkin hilang, tidak mungkin ditinggalkan, walaupun suatu saat akan meninggal, ia tetap akan membawanya. Tak seorangpun yang dapat mengambil "Harta" itu, perampok-perampokpun tidak dapat merampasnya. Oleh karena itu, lakukanlah perbuatan-perbuatan bajik karena inilah "Harta" yang paling baik.  Buah dari kebajikan ini • Wajah cantik dan suara merdu, kemolekan dan kejelitaan, kekuasaan dan pengikut, kedaulatan dan kekuasaan kerajaan besar, kebahagiaan seorang raja Cakkavati, atau kekuasaan dewa di alam surga. • Kejayaan manusia, kebahagiaan surga, kesempurnaan Nibbana, memiliki sahabat-sahabat sejati, memiliki kebijaksanaan dan mencapai pembebasan, memiliki pengetahuan untuk mencapai pembebasan, mencapai kesempurnaan sebagai seorang siswa, menjadi Pacceka Buddha atau Samma Sambuddha. Renungan II Āditta Sutta S.  Ketika rumah terbakar, tempayan yang diselamatkanlah yang masih bermanfaat, bukan yang sudah terbakar.  Demikian pula, dunia ini terbakar oleh usia-tua dan kematian. Oleh karena itu, seseorang harus menyimpan kekayaannya dengan cara berdana. Apapun yang telah dipersembahkan, aman tersimpan.  Catatan Di Kehidupan-kehidupan sebelumnya, kita telah banyak bekerja dan mengumpulkan kekayaan. o Hanya kekayaan yang telah di dirubah’ menjadi “kebajikan” lah yang masih mengikuti kita dengan terus menerus memberikan Āyu, vaṇṇa, sukha, bala panjang umur, wajah menarik, kebahagiaan dan kekuatan. o Kekayaan yang tidak sempat ’dirubah’ menjadi “kebajikan” telah terbakar oleh api kematian’ di kehidupan lampau. Puñña,kiriya,vatthu Sutta A. Dāna, maya Jarang berlatih Sering sekali berlatih √ Sīla, maya Bhāvanā, 4 Apāya alam maya Manussa 6 Deva Kehidupan tidak menyenangkan* Deva biasa Kehidupan menyenangkan Deva yg melampaui deva lain** Brahmā menyedihkan X X Keterangan * Dia akan terlahir di keluarga yang rendah status sosialnya dan tidak akan berhasil di kehidupannya. ** Melampaui dalam 10 hal umur, keindahan surgawi, kebahagiaan-, ketenaran-, kekuatan-, penglihatan, suara-, bau-, citarasa- dan sentuhan surgawi.  Di sutta, hanya bisa ditemukan tiga landasan untuk kebajikan.  Kebajikan telah diperbuat pada saat setelah melakukannya kita merenungkan “’memberi’ telah dilakukan, moralitas telah dipraktikkan, meditasi telah dikembangkan.” AA. 126  Kitab-kitab komentar menambahkannya menjadi sepuluh Landasan untuk Kebajikan Dasa Puñña,kiriya,vatthu.  Kitab Atthasālinī hal 157, CSCD menguraikan dengan detil kesepuluh Landasan untuk Kebajikan berdasarkan jenis-jenis kesadaran yang memunculkannya.  Kesemuanya bisa muncul melalui satu atau semua pintu kamma; pintu-tubuh, -ucapan dan –pikiran. 1. Dāna Memberi Kelompok Dāna 2. Sīla Moralitas Kelompok Sīla 3. Bhāvanā Pengolahan-Batin Kelompok Bhāvanā 4. Apacāyana Rasa hormat Kelompok Sīla 5. Veyyāvacca Pelayanan Kelompok Sīla 6. Pattidāna Melimpahkan Kebajikan Kelompok Dāna 7. Pattānumodanā Bersuka-cita atas kebajikan orang lain Kelompok Dāna 8. Dhammasavana Mendengarkan Dhamma Kelompok Bhāvanā 9. Dhammadesanā Membabarkan Dhamma Kelompok Bhāvanā 10. Diṭṭhijukamma Meluruskan Pandangan-pandangan Kelompok Bhāvanā 1 Dāna memberi o “Kemurahan-hati”. o “Disebut dāna karena disebabkan olehnya seseorang memberi” dīyati etenâ ti dānaṁ. o Yang disebut Dāna adalah kehendak untuk beramal atau berderma. pariccāga,-cetanā. o Sebagai landasan untuk kebajikan, “memberi” sebagai suatu tindakan bermurah-hati termasuk perbuatan2 memberi sesuatu untuk mendukung paccaya, misalnya, pakaian jubah, makanan, tempat-tinggal dan obat-obatan yang dipersembahkan dengan cara yang benar. o Buah dari kamma ini akan bisa dinikmati di kehidupan sekarang maupun yang akan datang. Apapun yang telah dipersembahkan, aman tersimpan. 2. Sīla moralitas o Merujuk pada apa yang kita latih Sīlati. Sīla memperbaiki dan mengokohkan kamma tubuh dan ucapan menjadi baik. o Moralitas adalah apa yang dilatih dan ditegakkan  suatu keadaan yang teguh pada kebaikan. o Mengembangkan moralitas’ bisa melalui 5, 8, 10 Sīla. o Atau berpikir, “saya akan meninggalkan dunia,” dan setelah pergi ke vihāra dan menjadi seorang pertapa, dia merenungkan “Keinginan saya sudah tercapai; saya sekarang telah menjadi seorang bhikkhu. Hal ini adalah sangat bagus sekali.” Kemudian dia menjaga aturan disiplin monastik, merenungkan dengan penuh kehati-hatian empat kebutuhan pokok, menjaga pintu-indera, dan menghindari bahkan pelanggaran yang terkecil pun. o Kebiasaan untuk menjaga moralitas dengan cara yang mulia menghasilkan buah kamma berupa kelahiran di keluarga yang mulia serta mendapatkan kehidupan yang penuh kebahagiaan. o Pañca sīla adalah latihan sīla alamiah yang berlaku untuk semua mahluk  “tubuh” dan “ucapan” terkendali  kehidupan di bumi menjadi damai. o Aturan sīla yang lain adalah sīla yang telah ditentukan, seperti yang telah diajarkan oleh Buddha, dan bersifat tidak mengikat buat para umat-awam. o Aturan monastik, juga, merupakan sīla yang ditentukan. Tetapi para monastik harus mematuhinya sepanjang waktu, karena aturanaturan inilah yang membuat mereka berbeda dengan umat awam. 3. Bhāvanā Pengolahan-batin • Pengolahan-batin adalah alat untuk memunculkan keadaankeadaan baik kusala, melatihnya dan menyebabkannya untuk tumbuh.* • Pengolahan batin bisa dilakukan dengan terus menerus menyadari pengalaman yang datang melalui indera-indera; kontak; persepsi; perasaan; nafsu-keinginan, kemelekatan, usia-tua, sakit dan kematian sebagai anicca, dukkha dan anattā. • Apabila di praktikkan sampai pencapaian jhāna Rūpa dan arūpajjhāna maka akan menyebabkan kelahiran di alam-alam brahmā yang terkait. • Jhāna bermanfaat untuk mendapatkan konsentrasi-benar sammā samādhi pengetahuan-langsung abhiññā dan pembebasan.** * Bhāveti kusale dhamme āsevati vaḍḍhesi etāyati bhāvanā Abhds 135 ** DhsA 157 4. Apacāyana Rasa hormat • Perbuatan yang menunjukkan rasa hormat apacayati, berperilaku-pantas, ramah dengan penuh rasa hormat.* • Ber-anjali ketika bertemu dengan anggota Saṅgha, membawakan mangkuk-makan dan jubahnya, menyediakan tempat duduk dan air; memberi jalan ketika berpapasan dg orang yg lebih tua. • Hormat-thd-diri-sendiri berpantang untuk tidak melakukan kejahatan atau perbuatan tidak-baik karena rasa-malu-utk-melakukan-kejahatan’ ottappa.** * Abhds 135 ** DhsA 157 5. Veyyāvacca Pelayanan • Veyyāvacca adalah keadaan dimana seseorang aktif mengerjakan berbagai tugas.* • Melayani kebutuhan anggota Saṅgha demi menunjang latihan-latihan mereka lingkungan yang kondusif, makanan, buku, beasiswa dll. • Menyediakan air minum utk guru, aktif di kepanitiaan2 sosial organisasi Buddhis. *Taṁ,taṁ,kicca,karaṇe vyāvaṭassa bhāvo veyyāvaccaṁ Abhds 135 6. Pattidāna Pelimpahan Kebajikan • Melimpahkan sesuatu yang sudah muncul di kesinambungan arus kesadaran seseorang.* • Setelah memberikan 4 kebutuhan pokok sangha, kemudian seseorang menghormat kepada 3 permata dengan mempersembahkan bunga ataupun dupa; dan setelah mengerjakan hal tsb. dia berkata “Semoga kebajikan ini untuk semua mahluk” sabba,sattānaṁ patti hotu ItA 225. * Abhds 135 ** Untuk detil lebih lanjut silakan lihat Jāṇussoṇī Sutta dan Tirokuḍda Sutta Tirokuḍḍa sutta Khp. 6 Makanan dan minuman berlimpah, makanan keras maupun lunak dihidangkan, tetapi tidak ada seorangpun yang mengingat mereka, Mahluk-mahluk terkondisi oleh kamma. Mereka yang penuh kasih, tulus, luhur dan tepat-waktu, mempersiapkan minuman dan makanan “ Semoga ini untuk saudara-saudaraku. Semoga saudara- saudaraku berbahagia.” Idaṃ vo ñātīnaṃ hotu Sukhitā hontu ñātayo Tirokuḍḍa sutta lanjutan 1 Dengan berlimpahnya makanan dan minuman, Mereka bersukacita sepenuh hati* “Semoga saudara-saudaraku berumur panjang, dikarenakan mereka kami mendapatkan semua ini!” Menghormati kami telah dilakukan, para pemberi tidaklah sia-sia. * Yang telah-pergi’ tidak mendapatkan benda sama persis seperti yang dipersembahkan. Mereka hanya akan mengalami perubahan spiritual pada saat ikut bersukacitta atas persembahan yang dilakukan oleh para sanak saudara untuk mereka. Kvu. Tirokuḍḍa sutta lanjutan 2  Seperti halnya air jatuh dari ketinggian menuju ke bawah, demikian pula apa yang telah diberikan, bermanfaat untuk yang telah-pergi’  Seperti halnya sungai-sungai yang meluap mengisi samudera, demikian pula apa yang telah diberikan disini bermanfaat untuk yang telah-pergi’.  “Dia telah memberi saya, dia telah bekerja untuk saya saudara, teman dan sahabat buat saya. Berikanlah persembahan untuk yang telah-pergi’ mengingat apa yang telah lakukan sebelumnya.  Bukan air mata ataupun kesedihan, atau dukacita apapun; kesemuanya tidak membantu yang telah-pergi’, saudarasaudara yang telah pergi tidak mendapatkan apapun. Tirokuḍḍa sutta lanjutan 3  Tetapi ketika persembahan dilakukan, disusun dengan rapi, diberikan kepada Saṅgha, akan menghasilkan kebaikan buat mereka untuk jangka waktu yang panjang, dan bermanfaat buat mereka sekarang juga. Tugas untuk para saudara telah ditunjukkan, tentang bagaimana cara terbaik menghormati yang-telahpergi’; kekuatan, juga, telah diberikan buat para bhikkhu, tidak lah kecil kebajikan yang menjadi milik kamu!”  Arti Peta hantu-kelaparan, yang telah-pergi.  Penderitaan yang dialami oleh para Peta Ref Lakkhaṇa Saṃyutta, SN o Hantu kerangka yang terbang dan dicabik-cabik burung pemakan bangkai, gagak dan elang. Ex-penjagal. o Segumpal daging yang terbang dan dicabik-cabik burung pemakan bangkai, gagak dan elang. Ex-penjagal. o Seseorang dengan rambut-jarum di tubuh dan menusuk sekujur tubuhnya. Ex-pemfitnah. o Seseorang dengan testis sebesar kuali dikejar-kejar burung pemakan bangkai, gagak dan elang. ex-hakim yang korup. o Pemakan kotoran, memakannya dengan kedua tangan. Dia dulu mempersembahkan mangkuk makanan berisi kotoran kepada anggota sangha. o Seorang bhikkhu terbang kesana-kemari dengan jubah, mangkuk makanan, pinggang dan seluruh tubuh terbakar. ex-bhikkhu yang jahat. o Para peta tidak memperoleh materi yang dipersembahkan. Kathāvatthu. o Transformasi spiritual akan terjadi ketika mereka bersukacitta pada saat melihat para saudara melakukan persembahan buat mereka. “Semoga saudara-saudaraku berumur panjang, dikarenakan mereka kami mendapatkan semua ini!” o Jāṇussoṇi Sutta alam yang telah-pergi’ tidak mungkin kosong dari para sanak saudara.* *Anamatagga Saṃyutta S. menyatakan bahwa Saṃsāra adalah tanpa-awal sehingga tidak ada mahluk satupun yang belum pernah menjadi orang tua ataupun saudara kita. Saddhā Jāṇussoṇi Brahmana Jāṇussoṇi Idaṃ dānaṃ petānaṃ ñāti,sālohitānaṃ upakappatu, idaṃ dānā petā ñāti,sālohitā paribhuñjantu Semoga dana ini bermanfaat untuk para peta saudara dan saudara kandung, semoga para peta saudara dan saudara kandung memakan dana ini Kacci taṁ, bho gotama, dānaṁ petānaṁ ñāti,sālohitānaṁ upakappati; kacci te petā ñāti,sālohitā taṁ dānaṁ paribhuñjantī ti? Benarkah, kawan Gotama, dana ini bermanfaat untuk para peta saudara dan saudara kandung, benarkah para peta saudara dan saudara kandung memakan dana ini Buddha Ṭhāne kho, brāhmaṇa, upakappati, no aṭṭhānê ’ti Pada tempat-yang-tepat, brahmana, bermanfaat; bukan pada tempat-yang tidak-tepat. Tempat-yang-tepat dan Tidak-tepat Alam Kelahiran Tempat-yang-tidak-tepat 10 Kamma Buruk Terlahir di Neraka Terlahir di kandungan binatang Terlahir di alam manusia Terlahir menjadi deva Terlahir menjadi Peta Tempat-yangtepat 10 Kamma Baik 10 Kamma Buruk √ √ √ √ √
Dandisebutkan dalam hadits tersebut, di atas kursi ada 'Arsy. Dan perbandingan antara kursi Allah dengan 'Arsy Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah seperti cincin yang dileparkan di tengah padang pasir, lebih besar daripada kursi dan Allah Subhanahu wa Ta'ala Akbar, adalah lebih besar dari itu semua.
Menjelang hari pencoblosan, di media sosial banyak sekali berseliweran pernyataan-pernyataan bernada nyinyir antara satu pendukung dengan pendukung lainnya. Meski mengutarakan pendapat itu merupakan hak prerogatif seseorang, bukan berarti mereka dengan bebas membabat habis nilai-nilai persatuan dan kebaikan. Tak hanya di dunia maya, prinsip persatuan dan kebaikan semestinya diterapkan pada kehidupan sehari-hari di dunia nyata. Merupakan ajaran dari agama manapun, melakukan kebaikan tentu saja akan berimbas pada kualitas hidup kita di bahwa hidup hanya sekadar persinggahan, berikut ini beberapa manfaat berbuat baik dalam berbagai sendi kehidupan, baik di dunia maya lebih-lebih di dunia nyata. Simak baik-baik ya?1. Kamu akan mendapatkan kebahagiaan sudah menjadi rumus kehidupan, melakukan perbuatan baik dalam hal apapun tentu saja akan mendatangkan kebahagiaan hakiki bagi pelakunya. Ketika orang lain merasa senang dengan kebaikanmu, maka kebahagiaan tersebut akan kembali kepadamu dengan kadar yang lebih banyak. Kebahagiaan sejati akan senantiasa hadir dalam kehidupanmu ketika kebaikan sudah menjadi kebiasaan dan berakar kuat dalam Ketenangan dan kenyamanan dalam menjalani mendapatkan kebahagiaan sejati, batin kamu juga tentu saja akan merasa lebih tenang dan nyaman dalam menjalani rutinitas harian dalam kehidupan. Rasa nyaman dan ketenangan tersebut akan berbanding lurus dengan kebaikan-kebaikan yang kamu lakukan. Semakin sering kamu berbuat baik, maka kebahagiaan dan ketenangan hidup akan senantiasa hadir dalam Kamu akan terbebas dari pikiran-pikiran selanjutnya saat kamu menjadikan perbuatan baik sebagai kebiasaan adalah tentu saja kamu akan terbebas dari pikiran-pikiran negatif. Meski dalam perjalanannya ada banyak masalah yang menghampiri, selama pikiran kamu tetap positif, masalah sebesar apapun akan terasa ringan ketika kebaikan sudah menjadi prioritas utama dalam kehidupanmu. Baca Juga Stop Bersedih, Renungkan 4 Hal Ini Agar Kamu Bisa Hidup Bahagia 4. Kamu bisa menginspirasi orang banyak untuk berbuat kebaikan kamu berbuat kebaikan, akan ada banyak orang yang sejatinya terinspirasi dengan kebaikanmu. Satu kebaikan yang kamu perbuat hari ini, akan bercabang menjadi kebaikan-kebaikan lain di masa depan. Dan dari satu kebaikan tersebut, kamu sejatinya memiliki sumbangsih merubah dunia menjadi lebih Kamu semakin tahu apa hakikat dan tujuan hidup selalu ya, usia kita semakin hari terus berkurang dari detik ke detik, tahun ke tahun. Kita semakin faham bahwa kita tidak akan selamanya hidup di dunia dan sudah pasti akan kembali kepada-Nya. Orang yang selalu berbuat kebaikan tentu saja faham dan mengerti apa hakikat dan tujuan kehidupan Nama kamu akan selalu dikenang sebagai orang raga kamu sudah tiada, nama kamu akan selalu dikenang sebagai orang baik karena semasa hidup selalu berbuat kebaikan. Nama kamu akan disebut-sebut oleh generasi-generasi selanjutnya dan dijadikan panutan kebaikan bagi banyak orang. Jika tidak berbuat baik, masa kamu mau dikenal abadi sebagai orang jahat yang selalu berbuat kerusakan di dunia?Jadi mulai hari ini, stop tebar kebencian dan ganti dengan prinsip persatuan dan kebaikan ya? Baca Juga Sebar Kebaikan, Ini 5 Cara Simpel Jadi Moodbooster Bagi Orang Lain IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. MenjadiYang Pertama DALAM KEBAIKAN ..Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji lcamu terhadap pemberianwyu kepadamu. maka berlombcrlombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allalviah kembali kamu semuanya. lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. (QS. All-Maidah : 48) Mungkin kita akan bertanya. "mengapa
Jika kita melihat sebagian orang begitu menggebu mengejar cita-cita dunia, maka seharusnya seorang muslim jauh lebih bersemangat dalam mengerjakan kebaikan fastabiqul khairat. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda,احْرِصْ علَى ما يَنْفَعُكَ“Bersemangatlah dalam menggapai hal yang bermanfaat untukmu.” HR. Muslim no. 2664Indikasi ia bersemangat adalah tidak menunda-nunda dalam melakukan kebaikan. Allah azza wajalla berfirman,وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya sendiri yang ia menghadap kepadanya. Maka, berlomba-lombalah dalam membuat kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” QS. Al-Baqarah 148Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullahu menjelaskan,والأمر بالاستباق إلى الخيرات قدر زائد على الأمر بفعل الخيرات، فإن الاستباق إليها, يتضمن فعلها, وتكميلها, وإيقاعها على أكمل الأحوال, والمبادرة إليها، ومن سبق في الدنيا إلى الخيرات, فهو السابق في الآخرة إلى الجنات, فالسابقون أعلى الخلق درجة، “Perintah berlomba dalam kebaikan berada di atas level melakukan kebaikan. Karena berlomba dalam kebaikan mencakup mengerjakan, menyempurnakan, berusaha mengerjakannya kebaikan sebaik mungkin, dan bersegera terhadap sebuah kebaikan. Barangsiapa yang ketika di dunia ia gemar berlomba dalam kebaikan, maka kelak di akhirat ia akan mendapat kesempatan menjadi golongan yang lebih dahulu ke surga dan memiliki kedudukan yang lebih tinggi.” Tafsir As-Sa’diy, hal. 72Dalam ayat yang lain, Allah azza wajalla menyifati orang-orang mukmin sebagai orang yang bersegera dan berlomba dalam kebaikan,وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ 60 أُولَٰئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ 61“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, karena mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka. Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.” QS. Al-Mukminun 60-61Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullahu mengatakan,في ميدان التسارع في أفعال الخير، همهم ما يقربهم إلى الله، وإرادتهم مصروفة فيما ينجي من عذابه، فكل خير سمعوا به، أو سنحت لهم الفرصة إليه، انتهزوه وبادروه، قد نظروا إلى أولياء الله وأصفيائه، أمامهم، ويمنة، ويسرة، يسارعون في كل خير، وينافسون في الزلفى عند ربهم، فنافسوهم. ولما كان السابق لغيره المسارع قد يسبق لجده وتشميره، وقد لا يسبق لتقصيره“Dalam hal bersegera mengerjakan kebaikan, obsesi mereka adalah setiap perbuatan yang bisa mendekatkan diri kepada Allah. Harapan mereka hanya ingin bebas dari siksa neraka. Setiap kebaikan yang mereka dengar atau ada kesempatan melakukannya, maka mereka akan segera bertindak saat itu juga. Mereka melihat orang-orang terpilih Allah telah jauh melampaui mereka, dari sisi kanan dan kiri mereka. Maka, mereka bersegera mengerjakan kebajikan dan berusaha sedekat mungkin dengan Rabb mereka. Mereka begitu kekeuh.”Dan semangat seorang muslim dalam mengerjakan kebaikan fastabiqul khairat, tidak hanya berlaku di sebagian hal dan meninggalkan sebagian yang lain. Syekh As-Sa’diy rahimahullah mengatakan bahwa semangat tersebut harus dimiliki di setiap ibadah wajib maupun sunah,والخيرات تشمل جميع الفرائض والنوافل, من صلاة, وصيام, وزكوات وحج, عمرة, وجهاد, ونفع متعد وقاصر. ولما كان أقوى ما يحث النفوس على المسارعة إلى الخير, وينشطها, ما رتب الله عليها من الثواب“Dan kebaikan yang dimaksud mencakup ibadah wajib dan sunah. Berupa salat, puasa, zakat, haji, umrah, jihad, dan amalan jangka panjang maupun jangka pendek. Semakin kuat dorongan hati seseorang dalam bersegera dan giat dalam mengerjakan kebaikan, sebesar itu pula pahala yang Allah limpahkan kepada hamba tadi.” Tafsir As-Sa’diy, hal. 72Semangat mengerjakan kebaikan ini hendaknya tidak boleh padam di tengah jalan dengan menunda-nundanya. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda,بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا وَيُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ أَحَدُهُمْ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا“Bersegeralah mengerjakan kebaikan sebelum datangnya fitnah yang seperti gelapnya malam. Sehingga ada di antara orang-orang yang paginya beriman, sore harinya telah kufur. Atau sebaliknya, di sore hari ia beriman, kemudian kufur di esok paginya. Mereka menukar agama mereka dengan perbendaharaan dunia.” HR. Ahmad no. 8017 dan Muslim no. 118Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah mengatakan,‌إياك ‌والتسويف، فإنك بيومك ولست بغدك، فإن يكن غد لك فكس في غد كما كست في اليوم، وإن لم يكن لك غد لم تندم على ما فرطت في اليوم“Jauhilah berkata “nanti, nanti”. Karena kamu adalah apa yang ada hari ini dan bukan esok hari. Jika esok kamu masih ada, berpikiranlah sebagaimana sebelumnya menjadikan esok sebagai hari ini -pent. Kalaupun seandainya esok bukan jatahmu lagi, maka tiada penyesalan atas apa yang kau tunda-tunda di hari ini.” Iqtidha Al-Ilmi Al-Amal, hal. 114Semoga Allah karuniakan taufik kepada hati kita untuk tidak menunda-nunda amalan kebaikan dan tetap bersemangat dalam fastabiqul khairat. AamiinBaca juga Mengenal Kitab Arbain Nawawi—Penulis Muhammad Nur Faqih, Artikel
.
  • ljot7we6al.pages.dev/323
  • ljot7we6al.pages.dev/121
  • ljot7we6al.pages.dev/354
  • ljot7we6al.pages.dev/316
  • ljot7we6al.pages.dev/203
  • ljot7we6al.pages.dev/299
  • ljot7we6al.pages.dev/379
  • ljot7we6al.pages.dev/203
  • ljot7we6al.pages.dev/146
  • landasan pertama dalam berbuat kebaikan adalah